Hadiri Guest Lecture Besutan PLI Untirta, Dr. Alex Lechner Puji Antusiasme Dosen dan Mahasiswa Untirta

Diposting pada

Serang – Pusat Layanan Internasional (PLI) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menghadirkan Dr. Alex Lechner, seorang Associate Professor dan ahli ekologi lanskap kelahiran Australia, sebagai pembicara pada Visiting Scholar bertemakan “Global Business and Sustainability”, disusul Guest Lecture bertajuk “Weaving Teacher and Researching: Going Beyond the Local Academics stigma” pada Senin, (6/06/2022) di Gedung Kuliah Terpadu Kampus Untirta Sindangsari. Acara yang dibuka oleh Rektor Untirta, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST, MT ini menjadi yang pertama kali dilaksanakan secara tatap muka oleh PLI Untirta sejak kemunculan pandemi COVID-19.

Kedua acara tersebut merupakan salah satu wujud implementasi penandatanganan MoU dan perjanjian kerja sama oleh Untirta, Monash University Australia, dan Monash University Indonesia pada 19 Januari 2022 silam. Oleh karena itu, Ketua PLI, Dr. Udi Samanhudi, Ph. D memastikan acara ini akan menjadi agenda rutin untuk mendukung pertukaran pengetahuan, mengembangkan wawasan, membangun perspektif, dan meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa dan dosen Untirta.

“Melalui sharing seperti ini, mudah-mudahan knowledge mahasiswa dan dosen lebih berkembang. Mindset atau cara kita melihat sesuatu berusaha kita sinkronkan. Apa yang masih kurang di kita, kita perkaya dengan apa yang mereka sudah punya. Kalau sudah terkena exposure dengan banyak orang dari berbagai latar belakang, kami berharap mahasiswa punya perspektif yang lebih bagus. Semakin banyak kita hadirkan dosen-dosen dari luar negeri yang kredibel dari kampus yang high ranking, confidence mahasiswa dan dosen pun akan ikut naik.” Jelas Udi.

“Pelaksanaan kegiatan Guest Lecture dan Visiting Scholar kali ini merupakan sub program dari Global Academic Mobility (GOAL) berupa program dan strategi packaging dan branding yang diarahkan untuk memberikan international outlook serta peningkatan pengalaman dan jejaring akademis kepada Untirta sebagai institusi dan segenap sivitas akademikanya.” Eko Supriyanto, S.Kom., MM., M.Ak selaku Sub Koordinator Program, Partnership, dan Administasi PLI menambahkan. Global Academic Mobility (GOAL) sendiri merupakan salah satu dari Panca Pelita, yakni lima program utama PLI Untirta sebagai bagian dari pelaksana program akselerasi internasionalisasi.

Guest Lecture dihadiri oleh dosen dari tiap-tiap fakultas di Untirta. Adapun Visiting Scholar dihadiri oleh puluhan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untirta. Berdasarkan penuturan Udi, mahasiswa FEB dihadirkan karena mempelajari bidang ilmu yang relevan dengan topik yang dibahas. Sementara itu, mahasiswa FKIP, seperti Pendidikan Bahasa Inggris, hadir berbekal minat mendalami Bahasa Inggris, terutama langsung dari penutur asli. Menanggapi antusiasme peserta yang luar biasa, PLI mengaku akan segera mengundang akademisi asal University of Nottingham pada Guest Lecture selanjutnya.

Dr. Alex  Lechner yang kini berkarier di Monash University Indonesia mengaku terkesan dengan antusiasme mahasiswa dan dosen yang responsif dan aktif dalam mengajukan pertanyaan. “It was a really exciting day. Both the students and lecturers were very dynamic, engaged, and interesting. I had lots of excellent questions and I generally had a lot of fun, so I’d be happy to do it again.” Senyumnya.

Menyoal topik yang dipaparkannya, Alex berpendapat bahwa dosen dan mahasiswa, terutama generasi muda, menggenggam peran besar dalam menyuarakan bahaya perubahan iklim dan krisis biodiversitas kepada masyarakat. Sebagai kalangan yang paling mengetahui dan menyadari isu tersebut, Alex merekomendasikan para mahasiswa untuk berkiprah sebagai pemimpin atau agent of change agar mampu mengomunikasikan isu ini kendati pun dalam lingkup sekecil keluarga dan pertemanan. Sementara itu, ia berharap dosen sebagai peneliti dapat menggencarkan riset-riset di bidang tersebut.

I think both academics and students have a really important role in terms of communication and 1-on-1 with family and friends in order to communicate this big issue and how important they are. I think as students in their future job, they can look for roles where they can be leaders, where they can be change makers, where they can address this climate change and biodiversity impact. As researcher, there’s a huge opportunity. We need a lot more research and information. So researchers have a huge role to play as change makers and leaders.” Jelasnya.

Alex menilai berbagai perubahan dramatis terkait perubahan iklim dan krisis biodiversitas akan terjadi dalam 10, 20, bahkan 30 tahun mendatang, diiringi dengan kesempatan-kesempatan baru. Ia berharap para mahasiswa dan dosen muda dapat membuka diri terhadap perubahan dan kesempatan ini karena merekalah yang akan merasakan dampaknya.

I hope Indonesian academics reflect on and take the perspective that Indonesia is indeed one of the key places where these challenges around climate change, biodiversity, and socioeconomic development. So Indonesian academics have a key role in working in this area. So what I hope they do is take this perspective that western academics view Indonesia as this place where they’d love to research and love to do work. It’s an exciting place, dynamic place. I hope Indonesian researchers realize that.” Pungkasnya. (SAC/ AAP/ VDF)