Jelang Penerimaan Mahasiswa Baru, Untirta Sampaikan Perubahan Penting melalui Sosialisasi SNMPTN, UTBK-SBMPTN, dan PMB Tahun 2022

Diposting pada

SERANG – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menyelenggarakan Sosialiasi SNMPTN, UTBK-SBMPTN, dan Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2022 secara luring di Gedung Auditorium Kampus Sindangsari Untirta dan disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Untirta Official pada Selasa, 11 Januari 2022. Acara yang dihadiri oleh 200 (dua ratus) guru Bimbingan Konseling (BK) dari SMA, SMK, dan MA di Provinsi Banten tersebut turut mengundang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten yang diwakili oleh Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, Arkani, S.Pt. M.Si, Kepala Seksi Kesiswaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, Teguh Setiawan, S.Pd., M.Si, serta perwakilan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian dan Hilirisasi Riset Untirta, Dr. H. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si menyampaikan melalui sambutan sekaligus pembukaan acara bahwa pada penerimaan mahasiswa baru tahun ini, Untirta tidak hanya akan mempertimbangkan prestasi akademik siswa, tetapi juga nonakademik. Hal ini dilakukan agar siswa dengan prestasi akademik dan nonakademik memperoleh kesempatan yang sama dalam mengenyam pendidikan yang mereka minati di Untirta. Oleh karena itu, dirinya mengimbau para guru BK untuk menyertakan prestasi nonakademik siswa pada saat pengisian PDSS.

“Kita lebih banyak mengedepankan aspek akademik untuk indikatornya, tetapi untuk tahun ini kami ingin juga merekrut mahasiswa terbaik yang prestasi nonakademiknya menonjol. Meskipun begitu, ada kuota yang kita tentukan.” Agus memaparkan. “Jadi, peran bapak dan ibu guru BK nanti di dalam mengisi data-data siswa di dalam PDSS (adalah) yang dimasukan tidak hanya data akademik, tetapi prestasi nonakademik juga disertakan karena itu akan menjadi penilaian juga. Harapannya adalah siswa-siswa terbaik secara akademik dan nonakademik sama-sama mendapat kesempatan menimba ilmu di Untirta.” Lanjutnya.

Perubahan lain dalam penerimaan mahasiswa baru tahun 2022 adalah presentase kuota minimum pada penerimaan jalur SNMPTN, SBMPTN, dan SMMPTN dan jalur mandiri. Tahun sebelumnya, SNMPTN mendapat porsi kuota sebesar 20%, SBMPTN sebesar 50%, sementara SMMPTN dan jalur mandiri sebesar 30%. “Untuk menyeimbangkan penerimaan mahasiswa baru, saat ini presentasenya adalah SNMPTN 25% karena kita percaya siswa dengan prestasi akademik yang baik bisa masuk lewat jalur tersebut, SBMPTN 45%, serta SNMPTN dan mandiri 30%. Presentase itu sudah sesuai dengan yang ditentukan LTMPT.” Terang Agus.

Melalui sosialisasi ini, Koordinator Kelompok JFT Kerja Sama dan Humas Untirta, Veronika Dian Faradisa, S.E., M.M memaparkan profil Untirta, yakni jumlah fakultas dan program studi, sarana dan prasarana, hingga prestasi atau capaian yang diraih oleh sivitas akademika Untirta. Dijelaskannya bahwa Untirta memiliki 3 program pendidikan, yakni Sarjana, Pascasarjana, dan Profesi yang dapat ditempuh di 7 fakultas dengan 64 program studi yang akan terus bertambah. “Kami sudah menambah program S1 yaitu S1 Keperawatan, S1 Profesi Ners, S1 Informatika, dan S2 Ilmu Akuntansi.” Ujarnya.

Sementara itu, informasi mengenai jalur penerimaan mahasiswa baru tahun 2022 dipaparkan oleh Ketua UPP PMB Untirta, Tri Cahyono, S.Kom., M.M yang dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab. Tono menyarankan guru BK untuk membantu mengarahkan siswa memilih program studi yang sesuai dengan minat dan kompetensi siswa.

“Jika siswa kuat di saintek, mohon arahkan siswa ke prodi saintek juga. Begitu pun siswa yang basic-nya soshum, mohon arahkan ke prodi soshum. Mudah-mudahan bapak dan ibu bisa mengarahkan siswa sesuai passion dan basic-nya.” Imbaunya.

Ia pun menekankan pentingnya melakukan pendaftaran ulang apabila dinyatakan diterima di program studi dan perguruan tinggi yang dituju. “Untuk SNMPTN, arahkan siswa untuk harus mengambil prodi tersebut apabila nanti diterima karena kuotanya sedikit dan kursi diberikan tanpa tes dengan uang kuliah paling rendah. Jadi kalau sampai tidak diambil, kursi akan kosong dan efeknya akan berpengaruh pada akreditasi prodi dan univnya. Ini berlaku untuk universitas manapun, tidak hanya Untirta.” Pesannya.

Tono pun mengingatkan para Guru BK untuk segera melakukan pengisian PDSS ketika sudah memasuki periode pengisian dan tidak menunda hingga akhir tenggat waktu untuk menghindari terjadinya server yang overload. “Jangan sampai daftar di waktu akhir karena biasanya overload server-nya. Oleh karena itu, segera daftarkan siswa bapak dan ibu dan lakukan pengisian PDSS.” Selain itu, ia menyarankan para Guru BK untuk mencatat username dan password akun LTMPT siswa untuk menghindari lupa password karena akun tersebut kelak akan dipergunakan untuk memperoleh hasil pengumuman SNMPTN. (Humas – Sekar)