Untirta dan BNPB Tandatangani Kontrak Program

Diposting pada

Serang – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tandatangani kontrak Swakelola Tipe II program kerjasama Pendampingan Sosial (PS) di Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Pendampingan Ekonomi (PE) di Kabupaten Lebak dan Pendampingan Fisik (PF) di Kabupaten Pandeglang bertempat di ruang rapat Rektorat lantai 4 Untirta Kampus Sindangsari Kabupaten Serang (20/4). Khusus untuk Pembinaan Pendampingan Ekonomi (PPE) di Kabupaten Pandeglang, kontrak akan ditandantangi pada tanggal 20 Mei 2021. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Sistem Informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri (WR 4) Dr. H. Aceng Hasani, M.Pd, Direktur PPSE – SDA BNPB Dr. Yolak Dalimunthe beserta jajaran, serta tim PS, PE, PPE dan PF Untirta tahun 2021.

WR 4 Dr. H. Aceng Hasani menyampaikan bahwa seluruh aktifitas yang dilakukan menyangkut program ini semua terdokumentasi dengan baik dan dipublikasi secara masiv agar dapat diketahui semua unsur terkait dan masyarakat luas. “Kami menginformasikan seluruh aktifitas tim melalui berbagai media, agar stakeholder seperti pemerintah daerah, unsur terkait dan masyarakat dapat mengetahui program ini secara utuh, karena terus diberitakan setiap progres yang dilaksanakan”, ujarnya. Ia menambahkan bahwa ini pengalaman tahun kedua Untirta dipercaya oleh BNPB, “Semoga tahun ini lebih baik, karena kami melakukan evaluasi, belajar dari pengalaman tahun lalu untuk kami lebih baik lagi di tahun ini”, imbuhnya. Selain itu ia juga mengucapkan terimakasih kepada BNPB yang telah mempercayai Untirta sebagai mitra strategis pada program ini, serta terimakasih juga untuk BPBD Banten, Lebak dan Pandeglang serta pemerintah daerah yang selalu bersinergi dalam meringankan beban korban bencana yang ada di Banten.

Direktur PPSE – SDA BNPB Dr. Yolak Dalimunthe menyampaikan bahwa saat ini pembangunan fisik pasca bencana harus diimbangi dengan pendampingan sosial dan ekonomi. “Seandainya anggaran ini untuk membangun fisik semata, maka tidak akan cukup, mau di kemanakan manusianya? Pembangunan kehidupan sosial ekonomi masyarakat juga harus melihat kepada potensi daerah”, ujarnya. BNPB juga sudah banyak bekerjasama dengan UMKM dan dapat dimanfaatkan untuk penguatan program ini. Ia mengingatkan bahwa Banten merupakan daerah yang rawan bencana. Salah satu yang paling mengkhawatirkan yaitu angin puting beliung. “Saya yakin dan percaya bahwa Untirta dan BNPB dalam menjalankan program ini berkomitmen untuk selalu tertib administrasi, sehingga akan mudah dalam proses pertanggungjawaban dan harapannya akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan masyarakat.

Setelah ditandatanganinya kontrak maka kegiatan akan berlanjut ke tahap kick off meting yang akan dimulai oleh PE dan PS pada tanggal 28 April 2021.