Mengenal Jawara Engineering

Diposting pada

Jawara berarti pemenang, yang ingin dipandang hebat dan kuat atau jago. Jago sendiri adalah istilah umum bagi golongan “tukang pukul” atau orang yang suka berkelahi. Jawara juga memiliki makna jagoan, dalam pengertian “jago” bela diri pencak silat, selain mempertunjukkan kemampuan ilmu kekebalannya. Kemampuan seperti di atas dipergunakan jawara untuk membela dan menciptakan rasa aman dan juga ketenangan di lingkungan sekitarnya. Kini kata Jawara telah bergeser menjadi makna positif yang berarti Jujur Adil Wibawa Amanah Religius Akuntabel. Makna inilah yang sedang dikembangkan untuk menjadi sebuah pembentukan karakter mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA)

Jawara sendiri saat ini menjadi brand yang positif untuk mengembangkan karakter generasi muda terutama pemuda-pemudi Banten. Berdasarkan Fenomena tersebut, kini terbentuk Komunitas JAWARA ENGINEERING, yang mana merupakan amanah para founding father dan ulama-ulama Banten agar Generasi Pemuda di wilayah Banten dibina dengan baik agar kelak bisa meneruskan pembangunan berkesinambungan di wilayah Banten menuju kemakmuran masyarakat Banten. JAWARA ENGINEERING merupakan organisasi mahasiswa putra-putri asli Banten yang memiliki latar belakang keilmuan Teknik. Gagasan ini di prakarsai oleh Dr.-Tech Ir. Agus Pramono yang saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sebagai amanah para ulama – ulama Banten.

Jawara Engineering Berdiri dibawah naungan Perkumpulan Persaudaraan Persada Nusantara Provinsi Banten, berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 06/KEP/A-DPP PPPN/X/2020 Dimana Dewan Penasehat dan Tim Pakar terdiri dari seluruh Ulama – Ulama Banten dan Cendikiawan di wilayah Banten. Kegiatan pertama dalam forum Jawara Engineering ini adalah webinar baik nasional ataupun internasional. Semua pemateri adalah kolega-kolega dari WD III FT-UNTIRTA yang akrab dipanggil Gus Pram. Materi pertama merupakan materi tata Kelola keorganisasian berdasarlkan sains & engineering, dengan pemateri ketua PPI Rusia M. Ihsan Kiat, yang mana merupakan binaan dari Gus Pram saat menjadi Rois Syuriah (Pembina) PCINU Federasi Rusia. Kini Ihsan sapaan akrabnya kini sukses mengelola organisasi internasional: diantara organisasi yang dia Kelola adalah: 1st Chairman of Indonesian Petroleum Community in Russia & Eastern Europe 20/21* Kepala Pusat Kajian dan Gerakan Strategis Persatuan Pelajar Indonesia Dunia 19/20. President of NARFU SPE SC 17/18 (Outstanding Awardee). Koor PPIDK Amerika Eropa 17/18 dan Ketua Permira (PPI Rusia) 16/17. Kegiatan ini mengkaji bagaimana sukses mengelola organisasi. Materi ini diberikan kepada para pemuda/mahasiswa agar memiliki softskilll dan kemampuan psikomotorik dalam mengelola organiasai baik yang umum maupun keteknikan, Webinar diselenggarakan pada akhir bulan Februari 2021. Selanjutnya adalah kajian wanita dan organiasasi di bulan Maret, pemateri adalah mahasiswi binaan dari Gus Pram, pemateri adalah sekjend PCINU Federasi Rusia yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah Rusia dan saat ini didaulat sebagai Duta Masyarakat Ekonomi Syariah di bawah kordinasi langsung Bapak Wakil Presiden KH. Makruf Amin. Menurut Gus Pram yang juga WD III FT-UNTIRTA, materi ini penting karena saat ini rasio populasi jumlah wanita meningkat sangat signifikan di banding jumlah laki-laki, sehingga suatu saat wanita akan lebih memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi pemimpin. Hal ini senada dengan eksperimen riset yang dilakukan oleh beberapa aktifis Rusia yang menyatakan bahwa wanita dalan bekerja lebih rapi, lebih ringkas dan lebih efektif dibanding pria. Sehingga Menurut Gus Pram yang juga founder Jawara Engineering masyarakat akademik terutama mahasiswa perlu belajar banyak terkait keilmuan organisasi yang dikelola oleh kaum wanita.

Materi pada bulan April merupakan webinar sesi Internasional dengan pemateri adalah teman baik dari Gus Pram saat kuliah di negara beruang putih. Pemateri: Jondo Anonimidze (Konsultan dan Pengusaha Kawasan Eropa Utara-Rusia-Georgia) Dengan Tema: “Build Psychomotor Intelligence Through Association and Science”. Pemateri merupakan Pebisnis dari Rusia – Georgia. Berbagi pengetahuan terkait sistem IT untuk jaringan revolusi industri 4.0 yang sebentar lagi dunia akan menerapkannya. Perangkat yang diciptakan adalah instrument telekomunikasi dalam satu paket: dengan kapasitas size: 1K-Tera. Namun dalam hal ini Mr. Vachtang memberikan pengetahuannya terkait bagaimana memaksimalkan kecerdasan psikomotorik dalam kehidupan sehari-hari. Acara dimoderatori oleh Rizka Fitria Utami Mahasiswa Fakultas Teknik yang menjadi juara Gold Medal dalam Innovation and Startup in Turkish Association 2021. Yang merupakan mahasiswa asli Banten yang menjadi lokomotif forum Jawara Engineering. Jawara Engineering menurut Gus Pram dibentuk untuk membangun prestasi bagi putra – putri Banten yang mengambil kuliah di Fakultas Teknik, bukan hanya di Untirta, namun juga Fakultas Teknik di seluruh Kampus di Wilayah Banten dan sekitarnya. Setiap bulan kegiatan webinar ini akan terus di agendakan dengan kombinasi 3 bulan kegiatan webinar nasional dan satu bulan berikutnya webinar internasional. Target besarnya adalah menjembatani para mahasiswa Banten khususnya FT-UNTIRTA yang berniat menuntut ilmu ke luar negeri baik kawasan Rusia maupun Eropa. Dengan membentuk dan mempersiapkan putra-putri Banten yang Sebagian besar kuliah di FT-UNTIRA untuk studi lanjut ke luar negeri dengan mementori langsung. Saat ini data mahasiswa yang melanjutkan studi ke luar negeri dari jenjang S2 masih bisa dibilang rendah karena setiap tahunnya dari data base beasiswa baik beasiswa LPDP, Unggulan, Beasiswa Presiden maupun beasiswa kedutaan masih belum di dominasi Untirta mapun kampus Banten lainnya, sehingga forum Jawara akan memediasi dan memfasilitasi untuk tujuan pemerataan Pendidikan yang menjadi amanah UUD tersebut.

Sebagai tambahan informasi khusus Ramadhan ini JAWARA ENGINEERING akan hadir webinar dengan tema kajian kitab Aqlakh dan ilmu seperti: Taklim Mutaalimin, Ihya Ulumudzin, Irsyadul Ibad dan Tasawuf Science