PERKUAT HUBUNGAN KELEMBAGAAN, UNTIRTA ADAKAN COFFEE MORNING BERSAMA INSAN MEDIA

Diposting pada

Serang – (14/02/20), Sub Bagian Humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menyelenggarakan coffee morning bersama insan media pada jumat (14/02) di ruang rapat gedung rektorat Untirta. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan mempererat hubungan kelembagaan dalam bingkai silaturahmi dan kerjasama yang selama ini sudah terjalin. Kegiatan ini juga sebagai wahana dalam memperlancar komunikasi terkait isu isu terkini khususnya di bidang pendidikan. Hadir dalam acara tersebut Rektor, para Wakil Rektor dan Jajarannya. Sementara dari pihak media hadir perwakilan dari Radar Banten, Kabar Banten, Banten Raya, Banten TV, dan Jawa pos TV.

Kasubag humas Untirta, Veronika Dian Faradisa ditemui saat kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan coffee morning ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Untirta dalam rangka silaturahmi dan penguatan hubungan kerjasama antara Untirta dengan media yang selama ini telah terjalin baik. “Untirta dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi tentunya harus bekerjasama dan bersinergi dengan berbagai stakeholder termasuk media. Hal ini menjadi penting karena  media merupakan mitra strategis bagi untirta, terutama program – program dan kegiatan yang dilakukan Untirta public perlu tahu”. ungkapnya.

Kegiatan Coffee Morning ini diawali sambutan rektor, Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, ST, MT. Dalam sambutan nya Prof.Fatah menyampaikan ucapan selamat hari jadi pers, pers merupakan mitra strategis yang berfungsi selain agent of control juga sebagai pencerahan bagi masyarakat dan membantu diseminasi hasil karya intelektual insan akademis khususnya bagi untirta. Sambung rektor mengatakan “yang hadir hari ini merupakan mitra utama yang kesehariannya berinteraksi dengan kami, ada beberapa hal yang perlu diinformasikan terkait dengan respon kebijakan yang sangat progresif dari kemendikbud yaitu kampus merdeka”.

Pembahasan tentang kampus merdeka yang diluncurkan oleh kemendikbud menjadi topik utama pembicaraan dalam kegiatan ini. Rektor menjelaskan ibarat gayung bersambut kebijakan kampus merdeka kemendikbud di beri peluang oleh kementerian BUMN untuk bersinergi antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri. “Untirta mendapatkan kesempatan hadir dalam acara seminar penguatan program magang mahasiswa bersertifikasi BUMN yang di inisiasi kementerian BUMN dimana dalam seminar tersebut terungkap sebenarnya sejak tahun 2018 Kementerian BUMN sudah menyiapkan formula BUMN untuk kewajiban perusahaan BUMN mencanangkan program magang satu semester bersertifikat”. kata rektor

Terkait pencanangan kampus merdeka, untirta sudah diminta pakta integritas pelaksanaan program tersebut oleh kementerian. Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi Pengabdian dan Hilirisasi Riset, Dr. H. Agus Sjafari, M.Si menegaskan bahwa untirta siap melaksanakan kebijakan tersebut, termasuk menyesuaikan kurikulum sesuai kebutuhan stakeholder. Perlu dijelaskan sebelumnya bahwa pelaksanaan teknis dari kebijakan kampus merdeka salah satunya adalah mahasiswa selama 3 semester diwajibkan mengambil matakuliah diluar jurusannya dan magang diluar kampus sesuai peminatannya. “teknisnya 1 semester belajar diluar jurusannya dan 2 semester magang di stakeholder”. Ungkap Dr. Agus

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kerjasama sistem informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri, Dr. Aceng Hasani, M.Pd menyampaikan bahwa dengan program ini nantinya perguruan tinggi tidak lagi menjadi penyumbang pengangguran. ” Dengan program kampus merdeka ini Lulusan kita akan terserap cepat oleh dunia kerja dan akan sangat membantu pemerintah dalam pembangunan” Kata Dr. Aceng. Lebih lanjut, Dr, Aceng menambahkan dalam  kebijakan ini pihak kampus diberikan kebebasan dalam membuka prodi baru, akan tetapi pembukaan prodi baru tersebut harus sesuai dengan permintaan stakeholder dan diawali dengan kerjasama. “ Jadi sekarang polanya dibalik, kerjasama dulu dengan pihak stakeholder lalu baru dibuka prodi baru sesuai permintaan stake holder tersebut”.

Perwakilan pihak media kabar banten, Rahmat Ginanjar dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa pihak media khususnya menyambut baik dan siap bekerjasama dalam pelaksanaan kebijakan kampus merdeka, akan tetapi pada tataran pelaksanaannya perlu dikaji lebih dalam lagi agar tidak terjadi permasalahan di tengah jalan. “salah satu stigma yang muncul dikalangan karyawan/buruh tentang program pemagangan ini khususnya, mahasiswa dikhawatirkan akan di eksploitasi oleh perusahan untuk mengurangi biaya karena waktu pemagangan yang diberikan dalam kebijakan tersebut cukup lama yakni selama 2 semester untuk itu perlu kiranya di bahas secara mendalam baik dari segi konsep dan teknisnya”. Kata rahmat

Diakhir pertemuan rektor menyampaikan terimakasih  atas gagasan dan ide yang konstruktif, media merupakan sparing partner yang dibutuhkan oleh untirta. Rektor meminta wakil rektor bidang  Kerjasama, Sistem informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri untuk mengagendakan dan menindaklanjuti hasil dari pertemuan ini. Pada prinsipnya pelaksanaan kebijakan kampus merdeka ini harus dibarengi dengan mengintropeksi kekuatan dan kelemahan suatu institusi karena kebijakan ini bersifat fleksibel. “Kebijakan ini sebenarnya sifatnya  tidak memaksa tergantung dari kemampuan perguruan tinggi tersebut, diberikan fleksibilitas bagi kampus yang belum bisa melaksanakan kebijakan ini”. Ucap Prof. Fatah. Lebih lanjut fatah mengatakan hal ini merupakan tantangan bagi perguruan tinggi dimana perguruan tinggi dituntut memilki akselerasi yang cepat dalam pengembangan dirinya menuju yang terbaik. (RDB)