Tumbuhkan Nasionalisme & Peran Pemuda di Era Industri 4.0

Diposting pada

Serang, (9/9/2019) Bertempat di Gedung Auditorium Untirta dan dalam rangka  rangkaian Dies Natalis ke 38 Tahun Untirta Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menyelenggarakan kuliah umum  dengan tema “ Peran Pemuda Indonesia dan Nasionalismenya Di Era Industri 4.0 “. Pada kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Dr.Surya Wiranto, SH., MH sebagai (Kabid Pengkajian IkAL LEMHANAS RI ), dan turut dihadiri oleh Rektor Untirta dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. H. Suherna., M.Si, Dekan FISIP Untirta, Para pimpinan Dekanat FISIP, Ketua Prodi, Ketua DPM, Para Dosen Fisip dan para staf serta para mahasiswa baru FISIP Untirta.

Ketua Pelaksana kegiatan menyampaikan laporan kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan tahunan yaitu pesertanya mahasiswa baru, menurutnya sebuah langkah penting  karena belum banyak yang memahami industri 4.0 dan diharapkan pemuda memiliki visi kedepan. Bagaiman pemuda bisa survive mengembangkan diri dan menciptakan lapangan pekerjaan dan menginisiasi industri Kreatif dan berperan aktif.

Dekan Fisip Untirta Dr. H Agus Sjafari, M.Si menyampaikan mahasiswa baru ini bagian dari pemuda, yang menjadi persoalan besar adalah disamping pengaruh positifnya industri 4.0 tentunya tidak terlepas dari pengaruh negatif terutama yang berhubungan dengan tergerusnya nasionalisme dengan banyaknya informasi yang masuk terkait dengan perkembangan teknologi tentunya ini sedikit banyak mempengaruhi ketahanan kita.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. H. Suherna, M.Si dalam sambutannya sekaligus membuka acara mengatakan nasionalisme itu artinya” Kerinduan kita, keberpihakan kita terhadap tanah air bagaimana cinta dan rindu terhadap tanah air ini dan keberpihakan kita kepada tanah air tentunya ini yang harus ditanam didalam jiwa-jiwa pemuda Indonesia”.

Kabid Pengkajian IKAL LEMHANAS RI Dr. Surya Wiranto, SH., MH sebagai narasumber menyampaikan harapannya bagi mahasiswa yang sedang belajar  nanti setelah lulus untuk kerja, mau tidak mau dia juga harus mengikuti perkembangan teknologi ini. Pada Tahun 2030 kita terjadi bonus demografi yang sangat besar dimana usia-usia produktif itu seharusnya bisa banyak berbuat bekerja hingga nanti pada tahun 2045Indonesia bisa lebih jaya. Beliau mengajak mahasiswa berfikir positif, kreatif dengan memanfaatkan perkembangan teknologi ini dan hati- hati juga menggunakan gadget, imbuhnya. Untuk mengejar itu pemerintah mempersiapkan generasi berikutnya sampai pada waktu kita mendapatkan bonus demografi untuk menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka dan kita menjadi negara no.4 terbaik di dunia, tutupnya. ( Anas-Humas)