Untirta Selenggarakan Kuliah Umum

Diposting pada

Serang, (27/8/2019) Bertempat di Gedung B Auditorium, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “ Dekolonisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia “ dengan menghadirkan narasumber Ketua Umum Ikatan Ilmuan Diaspora Indonesia  Prof. Deden Rukmana, Ph.D.

Pada acara tersebut dihadiri oleh Rektor Untirta Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. H. Fatah Sulaiman, ST., MT, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. H. Suherna, M.Si, Ketua LP3M, Dekan Fakultas Kedokteran Untirta, Kepala Biro BAKP, Kepala Biro BUKK, Perwakilan Pasca Sarjana Untirta, Dekan Fisip Untirta,  Para Wakil Dekan, para Kabag, para Dosen, dan para mahasiswa.

Rektor Untirta Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan kehadiran ketua Umum Ikatan Ilmuwan Diaspora Indonesia Prof. Deden Rukmana, Ph.D sebagai pembicara ini memang untuk memotivasi kita bagaimana memajukan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) supaya kita mempunyai kemandirian dibidang itu termasuk produk-produknya, “ini saya kira sangat bermanfaat baik buat para dosen serta mahasiswa agar juga seperti beliau”.

Ketua Umum Ikatan Ilmuwan Diaspora Indonesia Prof. Deden Rukmana, Ph.D sebagai pemateri menyampaikan kita mesti menjadi pemilik negara ini, jadi kita mesti tidak selalu dijajah. Bentuk penjajahan itu bukan penjajahan seperti dulu oleh belanda, tapi penjajahan dalam bentuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita tidak pernah memiliki ilmu pengetahuan sehingga kita menjadi bangsa yang mandiri. ” Peran Perguruan Tinggi memiliki peranan penting untuk kita menjadi bangsa yang mandiri jangan selalu bergantung kepada impor, makanya pendidikan Tinggi itu harus maju dan berkembang, tidak selalu menjadi penonton “. Semua itu menurut beliau tantangannya banyak karena sistem dikita  itu sudah ada hanya belum berjalan seperti apa yang kita harapkan.  “Perubahan itu mesti dilakukan disegala lini”.

Sebagai Ketua Umum Ikatan Ilmuwan Diaspora Indonesia,  saya ingin bantu melalui peranan ilmu Diaspora diluar agar mereka bisa bersinergi dengan ilmuwan di dalam negeri untuk memajukan ilmu pengetahuan  dan teknologi  di Indonesia. Beliau juga akan membantu Untirta menjadi salah satu Universitas yang dibimbing oleh para diaspora agar kualitas risetnya terus maju dan juga kualitas pendidikan Tinggi dan terus berkembang, “Kita mesti Interdisiplineri tidak bisa dikotak-kotak lagi di bidang itu”.

Diakhir materinya, narasumber berharap Untirta dalam tahun-tahun mendatang bisa menjadi universitas flekshipnya di Banten, “saya ingin perguruan tinggi di Banten flekshipnya Untirta itu menjadi HAB  untuk pengembangan IPTEK di Banten menjadi Chaner UP Of Exellent buat teknologi baja, Center Of Exellent untuk Food Security dan Petrochemical itu mesti terus dibanggakan dan dikembangkan, dan saya melihat Banten daerah yang punya potensi dan saya akan menggunakan  network saya Diaspora seluruh dunia untuk ikut memajukan Banten khususnya Untirta”. (Anas-Humas).